Minggu, 13 November 2011

Teknik Pengukuran & Teknik Evaluasi Kinerja


Teknik Pengukuran
1.      Indeks Kinerja :
Suatu pengenal sistem yang mempresentasikan indeks kinerja sistem . Indeks ini didefinisikan secara obyektif dari pengukuran yang dilakukan pada aspek-aspek kinerja

2.      Teori Model :
Pengukuran membutuhkan sebuah model untuk aplikasi yang akan dievaluasi.Dalam teori ini juga digambarkan sebuah abstaksi atau penyederhanaan realita.Sistem yang dianalisa sebaiknya harus didefinisikan dan dipahami secara detail. Kebanyakan model digunakan untuk beberapa variasi tingkatan dari proyek evaluasi kinerja. Yang terbagi atas 3 kelas utama (Sbodova, 1976), yaitu:
a)       Model Struktural. Mendeskripsikan komponen sistem individual dan konekasinya.
b)       Model Fungsional. Mendefinisikan sistem yang dapat dianalisa secara matematis dan lewat studi empiris.
c)       Model Analitik Kinerja. Memformulasikan kinerja sistem workload dan sistem struktur.

3.      Teori Sampling :
Metode sampling merupakan sebuah teknik statistik yang bisa digunakan kapan saja dari karakteristik sekelompok orang dari hasil pengukuran semua data, obyek atau pun even-even yang tidaklah mungkin untuk diambil secara keseluruhan karena tidak praktis atau terlalu mahal. Sampling dapat digunakan untuk 2 tujuan :
a)      Untuk mengukur pecahan dari interval waktu masing-masing sistem yang tersedia yang dihabiskan dalam berbagai keadaan.
b)      Untuk mengikuti evolusi sistem dan memprediksi kejadian masa depannya sehingga keputusan yang memiliki pengaruh positif pada kinerjanya dapat terjadi.


Teknik Evaluasi Kinerja
1. Langkah-langkah :
a)     Menetapkan pengukuran kinerja.
b)    Menentukan nilai kuantitatif sistem kinerja dan analisa sistem kinerja
c)     Memberikan nilai untuk level yang berbeda.
2. Representasi :
Semua teknik pengukuran akan mengumpulkan data yang memperlihatkan adanya aktifitas komponen-komponen evaluasi dan demikian pula identifikasi in-efisiensi sistem tersebut. Jumlahnya bervariasi tergantung dari teknik pengukuran serta tujuan evaluasi. Contoh :
Suatu studi tentang kerja alokasi file pada disk, memerlukan data yang menyangkut aktifitas disk.

Representasi dari data yang terukur tersebut, digunakan untuk mengidentifikasi area dan komponen yang diperlukan. Dengan demikian untuk memudahkan diperlukan diagram yang dapat digunakan sebagai alat diagnosis.
3. Parameter :
Sebuah karakteristik kinerja dibuat berdasarkan himpunan kuantitas parameter pengukuran kinerja. Mengukur kinerja adalah sesuatu yang ditekankan secara terus menerus sebagai suatu nilai mean tertentu. Pengukuran kinerja dapat dispesifikasikan berdasarkan tipe dan kegunaan sistem yang dievaluasi, workload dan kegunaan evaluasi. Pengukuran kinerja harus dapat didefinisikan dengan baik, mulai menentukan lingkup pekerjaan pengukuran sampai ke semua proses evaluasi yang dilakukan.
Kinerja sistem komputer berdasarkan aplikasi tertentu adalah fungsi dari :
a)       Konfigurasi sistem
b)       Kebijakan manajemen sumberdaya
c)       Efisiensi program sistem
d)       Efektif dalam set instruksi di prosesor